A. Pengertian
1. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 1997 : 531 ), disebutkan Kritik adalah kecaman atau tanggapan,
kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu
hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
2. Sedangkan Esai adalah karangan prosa yang
membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi
penulisnya (Depdikbud, 1997: 270 ).
B. Ciri-Ciri
1. Ciri Kritik
a. Dapat berupa tulisan maupun ucapan
b. Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.
c. Memberikan pertimbangan baik dan buruk
(kelebihan dan kekurangan ) sebuah karya sastra
d. Pertimbangan bersifat obyektif
e. Memaparkan kesan prebadi kritikus terhadap
sebuah karya sastra
f. Memberikan alternatif perbaikan atau
penyerpurnaan
g. Tidak berprasangka
h. Tidak terpengaruh siapa penulisnya
2. Ciri Esai
a. Berbentuk prosa
b. Singkat
c. Memiliki gaya pembeda
d. Selalu tidak utuh
e. Memenuhi keutuhan penulisan
f. Mempunyai nada pribadi atau bersifat
personal
C. Jenis-Jenis
1. Jenis Kritik
a. Kritik sastra
intrinsik, yaitu menganalisis karya sastra berdasarkan unsur intrinsiknya,
sehingga akan diketahui kelemahan dan kelebihan yang ada dalam karya sastra.
b. Kritik sastra
ekstrinsik, yaitu menganalisis dengan cara menghubungkan karya sastra dengan
penulisnya, pembacanya , atau masyarakatnya. Disamping itu juga melibatkan
faktor ekstinsik lain seperti sejarah, psikologi, relegius, pendidikan dan
sebagainya.
c. Kritik deduktif ,
yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada sebuah ukuran yang
dipercayainya dan dipergunakan secara konsekuen
d. Kritik Induktif,
yaitu menganalisis dengan cara melepaskan semua hukum atau aturan yang berlaku
e. Kritik impresionik,
yaiti menganalisis hasil karya berdasarkan kesan pribadi secara subyektif
terhadap karya sastra
f. Kritik penghakiman ,
yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada ukuran atau aturan tertentu
untuk menentukan apakah sebuah karya sastra baik atau buruk
g. Kritik teknis, yaitu
kritik yang dilakukan untuk tujuan tertentu saja.
2. Jenis Esai
a. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat
meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang.
Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
b. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat
dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu
menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu
topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut
membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama
penulis.
c. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan
seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang
kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap
penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan
biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak
pribadi tersebut.
d. Esai pribadi, hampir sama dengan esai
cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut
tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan
menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia
membuka tabir tentang dirinya sendiri.
e. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis
secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam,
sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan
hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini
ditujukan kepada para cendekiawan.
f. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis
memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat,
patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni
tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra
disebut kritik sastra.
D. Prinsip-Prinsip Penulisan
1. Kritik
a. Terbuka mengemukakan
dari sisi mana menilai karya sastra
tersebut.
b. Obyktif dalam
menilai.
c. Menyertakan bukti
dari teks yang dikritik.
2. Esai
a. Dapat memilih topik yang akan dibahas
sesuai dengan tujuan dan sudut pandang yang dipilihnya
b. Pengungkapan gagasan-pendapat tersebut
tidak like or dislike, namun dikemas dalam formulasi ilmiah yang diperkuat
dengan data-data.
c. Logika penulis ditunjang oleh argumentasi
dan dasar penalaran yang masuk akal(Imajinatif), didukung oleh fakta yang nyata
dan bersifat objektif.
E. Langkah-Langkah
a. Menentukan tema
b. Menentukan bentuk
tujuan tulisan (kritik atau esai).
c. Mengumpulkan bahan
dan mencari referensi yang mendukung.
d. Membuat kerangka
(kritik atau esai).
e. Membuat isi (kritik
atau esai).
f. Penutup atau
kesimpulan.
F. Hal yang harus diperhatikan
Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menulis kritik dan esai suatu karya sastra, yaitu sebagai berikut.
1. Setiap kritikus yang
cakap harus memerhatikan berbagai hal yang terdapat pada setiap karya sastra.
2. Kecermatan dalam
mengungkapkan berbagai hal yang terdapat dalam karya sastra tersebut tergantung pada tingkat
ketajaman perasaan kritikus.
3. Kritikus agar dapat
menangkap kepribadian karya sastra harus melalui rekreasi artistik.
4. Kritikus harus tahu
bahasa yang digunakan oleh sastrawan atau harus akrab dengan berbagai jenis
gaya bahasa/idiom, komposisi, latar belakang kebudayaan.
Setelah mengetahui hal
apa saja yang harus dilakukan untuk menulis kritik dan esai dan hal apa saja
yang harus diperhatikan serta hal lain tentang kritik dan esai, maka dapat
ditemukan aspek dalam menulis kritik dan esai sebagai berikut.
1. Aspek historis, yaitu berkaitan dengan
watak dan orientasi kesejarahan (mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan
sastrawan dan menafsirkan hasrat keinginan berdasarkan minat sastrawan serta
latar belakang budayanya).
2. Aspek rekreatif, yaitu menghubungkan apa
yang ditangkap/yang telah diungkapkan sastrawan, menuliskan kesan-kesan tentang
pengalaman rohani yang diperoleh dari karya sastra yang telah dibaca.
3. Aspek penghakiman, yaitu berkaitan dengan
nilai-nilai dan kadar artistiknya.
Selain ditmukannya
aspek dalam menulis kritik dan esai juga terdapat kriteria penentuan nilai
dalam menulis kritik dan esai sebagai berikut.
1. Estetik, yakni pencapaiannya sebagai karya
seni.
2. Epistemik, yakni tentang
kebenaran-kebenaran.
3. Normatif, yakni tentang arti kepentingan,
keagungan, dan kedalamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar