welcome to my blog

welcome to my blog

Senin, 18 Juli 2016

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT                                          DI KOTA DEPOK

Description: https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTUZPdULMkOZx6SsTPavdOX8G2MZYu3ETVHw-R2IJmkcBovUE6MkA

Nama         : Megha Pratiwie Ismanto
 NPM                    : 15113400
 Kelas          : 3KA01




Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2016

Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia yang diberikan maka penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT                                          DI KOTA DEPOK” dengan baik. Proposal peneliatian  ini disusun atas dasar tugas softskill dari Pak Sangsang Sangbakti.
Penulis menyadari bahwa Proposal peneliatian  ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan bimbingan, saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan Proposal peneliatian  ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam Proposal peneliatian  ini, namun penulis menyadari masih adanya kesalahan dan kekurangan diberbagai hal, karena kebenaran semata-mata hidayah dari Allah SWT dan segala kekurangan yang ada akibat keterbatasan penulis sebagai hamba yang tak sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan maupun saran yang bersifat membangun sehingga dapat dilakukan perbaikan pada penulisan-penulisan yang akan datang.
Akhir kata semoga Proposal peneliatian  ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Depok, 6 Juni 2016
Penulis,


(Megha Pratiwie Ismanto)








DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
Bab 1 PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1  Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 2
1.2  Pembatasan Masalah ............................................................................................. 2
1.3  Perumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.4  Tujuan PenelitiaN ................................................................................................. 2
1.5  Manfaat Penelitian ................................................................................................ 2
BAB 2 LANDASAN TEORI & HIPOTESIS           ............................................................ 3
2.1 Landasan Teori ..................................................................................................... 3
2.2 Hipotesis ............................................................................................................... 4
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 5
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 5
3.2 Metode Penelitian ................................................................................................. 5
3.3 Instrumen Penelitian ............................................................................................. 6
3.4 Analisis Data ........................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 7












BAB 1
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan pertumbuhan industry otomotif sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki masyarakat saat ini. Khususnya industry sepeda motor sangat nampak perkembangannya, sepeda motor lahir dengan berbagai merek, model, tipe, warna dan spesifikasi lainnya. Semua ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas penduduk di berbagai aspek. Hal ini menunjukan bahwa industry sepeda motor mengalami persaingan yang sangat ketat, masalah tersebut di satu sisi merupakan ancaman (thrents), tetapi di sisi lain merupakan peluang (opportunity) bisnis baru.
Industry sepeda motor agar tetap eksis dipasar otomotif, maka harus tetap konsisten dengan strategi memahami keinginan, kebutuhan dan selera konsumen. Hal ini karena semakin banyak muncul berbagai merek beserta warian-variannya, sebut saja Yamaha, Honda, Suzuki, Kawasaki, dan lain sebagainya. Sehingga perusahaan perlu mengetahui fakitor apa saja yang dapat memengaruhi konsumen dalam keputusan membeli suatu barang. Strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan otomotif yaitu dengan pemberian merek dan meningkatkan kualitas produk.Banyak factor yang dapat memengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, diantaranya adalah kualitas produk. Kualitas produk saat ini sangatlah diperhatikan oleh konsumen. Konsumen menginginkan kualitas produk yang terbaik dari produkyang dibelinya. Menurut kotler (2007) arti dari kualitas produk adalah cirri dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul penulisan ilmiah dengan judul : “PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI KOTA DEPOK.”



1.2             Pembatasan Masalah
Batasan masalah pada penulisan ilmiah ini adalah harga dan promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Kota Depok.

1.3             Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil rumusan masalahan sebagai berikut :
1.                   Adakah pengaruh tampilan, keandalan, daya tahan, pelayanan, kinerja, estetika
 Dan konfirmasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian

1.4             Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengenalisis apakah tampilan, keandalan, daya tahan, pelayanan, kinerja, estetika dan konfirmasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat

1.5             Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan manfaat untuk semua pihak mengenai pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor merk Honda Beat antara lain :
1.         Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi PT Honda dalam mengelola usahanya, dan dapat menentukan kebijakan-kebijakan dan strategi apa yang akan berguna dimasa yang akan dating yang dapat meningkatkan laba.
2.         Bagi penulis, dengan menggunakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dibangku kuliah untuk dibandingkan dengan praktek nyata yang sesungguhnya sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai pengaruhg kualitas produki terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat
3.         Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memberikan konstribusi terhadap peneliti dimasa yang akan dating khususnya yang berkaitan dengan kualitas produk yang mempengaruhi keputusan pembelian.


BAB 2
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1     Landasan Teori
2.1.1    Definisi Kualitas Produk
Di dalam menjalankan suatu bisnis, produk maupun jasa yang dijual harus memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan harga yang ditawarkan. Agar suatu usaha atau perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan, terutama persaingan dari segi kualitas, perusahaan perlu terus meningkatkan kualitas produk atau jasanya. Karena peningkatan kualitas produk dapat membuat konsumen merasa puas terhadap produk atau jasa yang mereka beli dan akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembeliuan ulan.
Menurut kotler (1985), pengertian produk dalam arti yang lebih luas untuk mencakup segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau suatu keinginan. Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang memiliki kualitas, penampilan dan cirri-ciri terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada produk demikian memusatkanenergi mereka untuk membuat produk yang baik dan terus meningkatkan mutu produk tersebut.

2.1.2    Definisi Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli. (Kotler dan Armstrong : 2001). Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah-masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli. (Harper W.Boyd,Jr dan Orville C. Walker,Jr. 2000).




2.1.3    Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut (Kotler dan Keller : 2008). Ketika membeli produk, secara umum konsumen mengikuti proses pembelian konsumen seperti (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, dan (5) perilaku pasca pembelian. Lima tahapan ini mewakili proses secara umum yang menggerakkan konsumen dari pengenalan produk atau jasa ke evaluasi pembelian. Proses ini adalah petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat suatu keputusan.

2.2     Hipotesis
                        Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
H0 : Kualitas produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor merk Honda Beat secara simultan.
H1 : Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor merk Honda Beat secara parsial.



















BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1     Tempat dan Waktu Penelitian
           Penelitian ini berlokasi di Shoroom Honda Wilayah Depok Cabang Margonda Raya, dan Kelapa 2  . hal ini karena disesuaikan dengan judul  penelitian yang akan di lakukan . Waktu penelitian di lakukan selama 1 minggu . dari tanggal 6 Juni 2016 – 11 Juni 2016 .
3.2     Metode Penelitian
          3.2.1    Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sepeda motor Honda Beat di Kota Depok
             3.2.2   Metode Pengumpulan Data
Tahapan yang dilakukan dalam membuat penulisan ilmiah ini adalah :
1.      Metode kepustakaan, metode ini merupakan pengumpulan data dengan cara membaca atau mengutip yang berasal dari buku, jurnal atau tulisan-tulisan yang relevan terhadap penelitian. Dari bahyan-bahan tersebut, diambil teori-teori yang dapat dijadikan landasan untuk menganalisa masalah yang ditemukan dalam penelitian.
2.      Metode kuesioner online, yaitu metode penyebaran kuesioner yang dilakukan dengan menggunakan bantuan media online
            3.2.3     Alat Analisis yang Digunakan
        Alat analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu data dpat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan.  Teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan teknik paling banyak digunakan, menurut Sugyono (2002:124).
2.      Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dugunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data  menunjukan tingkat ketepatan tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu, menurut Sugiyono (2002:172).
3.      Skala Likert
Skala Likert menurut Djaali (2008:28) ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena.
4.      Analisis Jalur
Analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis korelasi, yang dibangun dari
diagram jalur yang dihipotesiskan oleh peneliti dalam menjelaskan mekanisme hubungan kuasal antavariabel dengan cara menguraikan koefisien korelasi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung. Selain dari pada itu analisis jalur dapat dikatakan sebagai analisis regresi linier dengan variabel-variabel yang dibakukan. Oleh karena itu, koefisien jalur pada dasarnya merupakan koefisien beta atau koefisien regresi baku. Diagram jalur yang dibangun oleh peneliti haruslah mempunyai dasar pertimbangan teoritis yang benar serta pengetahuan logis yang dapat dipertanggungjawabkan.

3.3     Instrumen Penelitian
          Dalam Penelitian ini yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri.
3.4     Analisis Data
            Data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa data primer. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi. Data primer dapat berupa kuesioner, kelompok fokus, dan panel atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.





DAFTAR PUSTAKA



Kamis, 23 Juni 2016

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat Efektif

1.      Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menjelaskan maksud dari seseorang agar mudah dipahami oleh orang lain.
Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan. (ARIF HP: 2013)

2.      Syarat Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki syarat:
1.      Secara tepat mewakili gagasan penulis atau pembicaranya.
2.      Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis dengan pembaca atau pembicara dengan pendengar.

3.      Ciri – Ciri Kalimat Efektif
Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

3.1              Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri kesepadanan ini meliputi:
a.      Kalimat Tersebut Memiliki Subjek dan Predikat Dengan Jelas
Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan menghindarkan penggunaan kata di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya.
Contoh: 
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah(salah).
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (benar).

b.      Tidak Terdapat Subjek Ganda.
Contoh:
Soal itu saya kurang jelas (salah).
Soal itu bagi saya kurang jelas (benar).

c.       Kata Penghubung Intra Kalimat Tidak Dipakai Pada Kalimat Tunggal.
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama(salah).
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama(benar).
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama   (benar).

d.      Predikat Kalimat Tidak Didahului Oleh Kata “yang”.
Contoh:
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu (salah).
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu (benar).

3.2  Keparalelan
      Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Begitu pun dengan verba. Contoh:
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes (salah).
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes (benar).

3.2  Ketegasan
     Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan menonjol pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu:
a.      Meletakkan Kata yang Ditonjolkan itu di Awal Kalimat.
Contoh:
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
Penekanannya: harapan Presiden.

b.      Membuat Urutan Kata yang Bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar (salah).
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar (benar).

c.       Melakukan Pengulangan Kata (Repetisi)
Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d.      Melakukan Pertentangan Terhadap Ide yang Ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan mujur.

e.       Menggunakan Partikel Penekanan (Penegasan).
Contoh:
Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

3.3  Kehematan
      Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu :
a.      Penghematan Dapat Dilakukan Dengan Cara Menghilangkan Pengulangan Subjek.
Contoh:
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu (tidak hemat).
Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu (hemat).

b.      Penghematan Dapat Dilakukan Dengan Cara Menghindarkan Pemakaian Superordinat pada Hiponimi kata.Contoh:
Ia memakai baju warna merah (tidak hemat).
Ia memakai baju merah (hemat).

c.       Penghematan Kata Dapat Dilakukan Dengan Cara Menghindarkan Kesinoniman Dalam Satu Kalimat.Contoh:
Sejak dari pagi dia bermenung (tidak hemat).
Sejak pagi dia bermenung (hemat).

d.      Penghematan Dapat Dilakukan Dengan Cara Menjamakkan Kata-Kata yang Berbentuk Jamak.
Contoh:
Para tamu-tamu datang dari Jakarta kemarin (tidak hemat).
Para tamu datang dari Jakarta kemarin (hemat).
3.4  Kecermatan
Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah (salah).
Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar).

3.5   Kepaduan
Yang dimaksud kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam suatu kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
a.       Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Karena itu, hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
b.      Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat (tidak padu).
Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (padu).

4.      Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia
1.      Kesalahan Penggunaan Ejaan
Contoh : Apotik seharusnya Apotek.

2.   ‘Di’ sebagai kata depan ditulis secara terpisah dengan kata yang mengikutinya. Kata yang mengikutinya tersebut adalah nama tempat atau kata benda.
Contoh : Pelampung dibawah kursi anda (salah).
            Pelampung di bawah kursi anda (benar).
 ‘Di’ sebagai awalan ditulis secara menyambung dengan kata yang mengikutinya. Kata yang mengikutinya tersebut adalah kata dasar dari kata kerja.
Contoh : didenda bukan di denda.

3.   Pengulangan Kata untuk Menyatakan Jamak
Seringkali kita melakukan pengulangan kata untuk menandakan jamak (lebih dari satu), padahal sudah ada penanda jamak yang digunakan sebelumnya. Contoh:
-          Banyak orang-orang.
-          Sekelompok hewan-hewan.
Dalam contoh tersebut, kata ‘banyak’ menjadi penanda jamak, sehingga pengulangan kata ‘orang-orang’ tidak tepat. Sebaiknya, penulisan menjadi ‘banyak orang’ atau ‘orang-orang’ saja.

4.   Awalan dan Akhiran
Contoh : ‘dikontrakan’ Kata tersebut seharusnya ditulis ‘dikontrakkan’ agar memiliki arti bahwa rumah tersebut ingin disewakan pemiliknya kepada orang lain.

5.      Sehingga dan Sedangkan
Beberapa orang mungkin pernah menggunakan kata ‘sehingga’ atau ‘sedangkan’ di awal kalimat. Penggunaan tersebut tidak tepat, karena kedua kata ini merupakan kata penghubung.
a. Kata ‘sehingga’ digunakan untuk menghubungkan kalimat yang kedudukannya bertingkat dan menyatakan akibat. Contoh: Ibu menyiram tanamannya dengan rutin dan teratur, sehingga tanaman tersebut tumbuh subur.
b. Kata ‘sedangkan’ digunakan untuk menghubungkan kalimat yang bertentangan, tapi kedudukannya sederajat atau setara. Contoh: Anto menguasai pelajaran bahasa Indonesia, sedangkan Tono menguasai pelajaran bahasa Inggris.

Daftar Pustaka
http://tifara-arisyah.blogspot.co.id/2016/06/kalimat-efektif.html



Zein, Taufik Hidayat. “Kalimat Efektif, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimat Efektif”.https://taufikhidayatzein.wordpress.com/2013/11/05/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh-kalimat-efektif/.

Kristiadi, Devi Monica. “Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia”.http://depimomo.blogspot.co.id/2011/12/kesalahan-umum-berbahasa-indonesia.html