welcome to my blog

welcome to my blog

Jumat, 02 Juni 2017

Materi 4 : Contoh Sertifikasi Nasional dan Internasional

Teknologi Informasi (IT) merupakan teknologi yang selalu berkembang baik secara revolusioner (seperti  misalnya perkembangan dunia perangkat keras), maupun yang lebih bersifat evolusioner (seperti yang terjadi pada perkembangan perangkat lunak). Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang Teknologi Informasi menjadi suatu pekerjaan di mana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan Teknologi Informasi tersebut.
Sertifikasi keahlian di bidang IT dibutuhkan untuk mendapatkan pengakuan atau spesifikasi untuk bidang spesialisasi anda. Seperti pengalaman terhadap penggunaan software tertentu yang diimplementasikan dalam perusahaan tersebut. Selain itu, Standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau instusi untuk menilai kemampuan calon pegawai atau pegawainya.

Pengertian Sertifikasi
Sertifikasi memiiki pengertian yaitu independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi TI menunjukkan para Professional Teknologi Informasi memiliki pengetahuan dan kompetensi yang dapat dibuktikan. Sertifikasi TI memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan,khususnya dalam pasar global karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi Informasi dan Telekomunikasi telah diuji dan didokumentasikan.

Keuntungan Sertifikasi
Sertifikasi memiliki keuntungan antara lain membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan, meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja, meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang sudah bekerja,meningkatkan kompetensi dengan tenaga-tenaga TI dari mancanegara.

Tujuan Sertifikasi
Sertifikasi memiliki tujuan diantaranya membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi, membentuk standar kerja TI yang tinggi, pengembangan profesional yang berkesinambungan.

Jenis Sertifikasi
Sertifikasi memiliki bebagai jenis antara lain :

1. Sertifikasi akademik yang memberikan gelar Sarjana, Master dan lain-lain.
2. Sertifikasi profesi, yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu untuk profesi tertentu.

Jumat, 28 April 2017

MATERI 3 : Undang-Undang RI No 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi & Hubungannya Dengan Keamanan Sistem Informasi

1. UU RI No 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi

Sesuai dengan BAB 1 Ketentuan Umum Pasal 1 yang terkandung dalam UU. no 36 tahun 1999 yang berisikan sebagai berikut :

Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik Lainnya.
Berikut adalah beberapa pengertian yang terdapat dalam UU No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi:
1. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi       dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik,         radio, atau sistem elektromagnetik Iainnya;
2. Alat telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi;
3. Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan    bertelekomunikasi;  
4. Sarana dan prasarana tetekomunikasi adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan  mendukung berfungsinya telekomunikasi;
5. Pemancar radio adalah alat telekomunikasi yang menggunakan dan memancarkan gelombang  radio; 
6. Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya yang  digunakan dalam bertelekomunikasi;
7. Jasa telekomunikasi adalah layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan bertelekonikasi  dengan menggunakan jaringan telekomunikasi;
8. Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan  usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan 
9. Pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi berdasarkan kontrak;
10.Pemakai adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan  telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang tidak berdasarkan kontrak;
11.Pengguna adalah pelanggan dan pemakai;
12.Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;
13.Penyelenggaraan telekomunikasi khusus adalah penyelenggaraan telekomunikasi yang sifat,  peruntukan, dan pengoperasiannya khusus;
14.Interkoneksi adalah keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dan penyelenggara jaringan  telekomunikasi yang berbeda;
15.Menteri adalah Menteri yang ruang Iingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang telekomunikasi .                        

2. KEAMANAN SISTEM INFORMASI 

Apa itu keamanan informasi? Yaitu adanya suatu pencegahan dari virus, hacker, cracker, dan lain – lain. Kalau  membicarakan ini biasanya ada resiko yang terjadi pada sistem tersebut. Menurut pengertian Para Ahli: 
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik. 
2 masalah utama daam keamanan sistem informasi  yaitu:Ancaman atas sistem dan Kelemahan atas sistem. 

3. HUBUNGAN UU No 36 Tahun 1999 dengan Keamanan Sistem 

Terdapat suatu keterkaitan Undang-undang No 36 tentang Telekomunikasi dengan keamanan pada system informasi. Ada beberapa masalah pada keamanan suatu system informasi seperti ancaman hacker pada suatu system . Penyalahgunaan Internet yang mengganggu ketertiban umum atau pribadi dapat dikenakan sanksi dengan menggunakan Undang-Undang ini, terutama bagi para hacker yang masuk ke sistem jaringan milik orang lain sebagaimana diatur pada UU NO 36 Pasal 22, yaitu Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak, tidak sah, atau memanipulasi seperti : Akses ke jaringan telekomunikasi, Akses ke jasa telekomunikasi, Akses ke jaringan telekomunikasi khusus untuk menjamin suatu kemanan system informasi maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah Telekomunikasi dan Jaringan yang di pakai. 

Untuk Materi ke 4 dapat dilihat disini atau dilihat pada link berikut ini : 

Referensi :

Sabtu, 11 Maret 2017

MATERI 1: PENGERTIAN ETIKA, PROFESI DAN CIRI KHAS PROFESI

           PENGERTIAN ETIKA
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. St. John of Dmascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: usila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Dan yang kedua adalah Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. 
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini  :  
Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

            PENGERTIAN PROFESI
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kesehatan, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walau demikian, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.            
             pengertian dan definisi profesi menurut para ahli : 
             # SCHEIN, E.H (1962)
         Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat    khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat 
             # HUGHES, E.C (1963)
          Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau      terjadi pada kliennya 
             # DANIEL BELL (1973)
         Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat 
            # PAUL F. COMENISCH (1983)
            Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama        
            # KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
      Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu                                                                               
          
           KARAKTERISTIK PROFESI              
Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:

  1.     Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
  2.      Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya,.yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
  3.           Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tertinggi.
  4.           Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
  5.     .Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan stitusional di mana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
  6.            Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
  7.       Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis merekaagar terhindar adanya intervensi dari luar.
  8.          Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
  9.              Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campu tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
  10.        Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapa dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
  11.               Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat. 
          
          CIRI KHAS PROFESI
Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:
   1.      Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembangdan diperluas.
   2.      Suatu teknik intelektual.
   3.      Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis.
   4.      Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
   5.      Beberapa standar dan pernyataan tentang etika.
   6.      Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri.
   7.      Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi.  yang tinggi antar anggotanya.
   8.      Pengakuan sebagai profesi.
   9.      Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggungjawab dari pekerjaan profesi.
   10.  Hubungan yang erat dengan profesi lain.


              Referensi :

 CATATAN : untuk materi selanjutnya dapat diihat  >disini> atau di http://computeraddict13.blogspot.co.id/2017/03/materi-2-profesi-profesionalisme-dan.html


              
         

Senin, 18 Juli 2016

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT                                          DI KOTA DEPOK

Description: https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTUZPdULMkOZx6SsTPavdOX8G2MZYu3ETVHw-R2IJmkcBovUE6MkA

Nama         : Megha Pratiwie Ismanto
 NPM                    : 15113400
 Kelas          : 3KA01




Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2016

Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia yang diberikan maka penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT                                          DI KOTA DEPOK” dengan baik. Proposal peneliatian  ini disusun atas dasar tugas softskill dari Pak Sangsang Sangbakti.
Penulis menyadari bahwa Proposal peneliatian  ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan bimbingan, saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan Proposal peneliatian  ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam Proposal peneliatian  ini, namun penulis menyadari masih adanya kesalahan dan kekurangan diberbagai hal, karena kebenaran semata-mata hidayah dari Allah SWT dan segala kekurangan yang ada akibat keterbatasan penulis sebagai hamba yang tak sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan maupun saran yang bersifat membangun sehingga dapat dilakukan perbaikan pada penulisan-penulisan yang akan datang.
Akhir kata semoga Proposal peneliatian  ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Depok, 6 Juni 2016
Penulis,


(Megha Pratiwie Ismanto)








DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
Bab 1 PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1  Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 2
1.2  Pembatasan Masalah ............................................................................................. 2
1.3  Perumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.4  Tujuan PenelitiaN ................................................................................................. 2
1.5  Manfaat Penelitian ................................................................................................ 2
BAB 2 LANDASAN TEORI & HIPOTESIS           ............................................................ 3
2.1 Landasan Teori ..................................................................................................... 3
2.2 Hipotesis ............................................................................................................... 4
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 5
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 5
3.2 Metode Penelitian ................................................................................................. 5
3.3 Instrumen Penelitian ............................................................................................. 6
3.4 Analisis Data ........................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 7












BAB 1
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan pertumbuhan industry otomotif sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki masyarakat saat ini. Khususnya industry sepeda motor sangat nampak perkembangannya, sepeda motor lahir dengan berbagai merek, model, tipe, warna dan spesifikasi lainnya. Semua ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas penduduk di berbagai aspek. Hal ini menunjukan bahwa industry sepeda motor mengalami persaingan yang sangat ketat, masalah tersebut di satu sisi merupakan ancaman (thrents), tetapi di sisi lain merupakan peluang (opportunity) bisnis baru.
Industry sepeda motor agar tetap eksis dipasar otomotif, maka harus tetap konsisten dengan strategi memahami keinginan, kebutuhan dan selera konsumen. Hal ini karena semakin banyak muncul berbagai merek beserta warian-variannya, sebut saja Yamaha, Honda, Suzuki, Kawasaki, dan lain sebagainya. Sehingga perusahaan perlu mengetahui fakitor apa saja yang dapat memengaruhi konsumen dalam keputusan membeli suatu barang. Strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan otomotif yaitu dengan pemberian merek dan meningkatkan kualitas produk.Banyak factor yang dapat memengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, diantaranya adalah kualitas produk. Kualitas produk saat ini sangatlah diperhatikan oleh konsumen. Konsumen menginginkan kualitas produk yang terbaik dari produkyang dibelinya. Menurut kotler (2007) arti dari kualitas produk adalah cirri dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul penulisan ilmiah dengan judul : “PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI KOTA DEPOK.”



1.2             Pembatasan Masalah
Batasan masalah pada penulisan ilmiah ini adalah harga dan promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Kota Depok.

1.3             Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil rumusan masalahan sebagai berikut :
1.                   Adakah pengaruh tampilan, keandalan, daya tahan, pelayanan, kinerja, estetika
 Dan konfirmasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian

1.4             Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengenalisis apakah tampilan, keandalan, daya tahan, pelayanan, kinerja, estetika dan konfirmasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat

1.5             Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan manfaat untuk semua pihak mengenai pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor merk Honda Beat antara lain :
1.         Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi PT Honda dalam mengelola usahanya, dan dapat menentukan kebijakan-kebijakan dan strategi apa yang akan berguna dimasa yang akan dating yang dapat meningkatkan laba.
2.         Bagi penulis, dengan menggunakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dibangku kuliah untuk dibandingkan dengan praktek nyata yang sesungguhnya sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai pengaruhg kualitas produki terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat
3.         Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memberikan konstribusi terhadap peneliti dimasa yang akan dating khususnya yang berkaitan dengan kualitas produk yang mempengaruhi keputusan pembelian.


BAB 2
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1     Landasan Teori
2.1.1    Definisi Kualitas Produk
Di dalam menjalankan suatu bisnis, produk maupun jasa yang dijual harus memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan harga yang ditawarkan. Agar suatu usaha atau perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan, terutama persaingan dari segi kualitas, perusahaan perlu terus meningkatkan kualitas produk atau jasanya. Karena peningkatan kualitas produk dapat membuat konsumen merasa puas terhadap produk atau jasa yang mereka beli dan akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembeliuan ulan.
Menurut kotler (1985), pengertian produk dalam arti yang lebih luas untuk mencakup segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau suatu keinginan. Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang memiliki kualitas, penampilan dan cirri-ciri terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada produk demikian memusatkanenergi mereka untuk membuat produk yang baik dan terus meningkatkan mutu produk tersebut.

2.1.2    Definisi Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli. (Kotler dan Armstrong : 2001). Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah-masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli. (Harper W.Boyd,Jr dan Orville C. Walker,Jr. 2000).




2.1.3    Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut (Kotler dan Keller : 2008). Ketika membeli produk, secara umum konsumen mengikuti proses pembelian konsumen seperti (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, dan (5) perilaku pasca pembelian. Lima tahapan ini mewakili proses secara umum yang menggerakkan konsumen dari pengenalan produk atau jasa ke evaluasi pembelian. Proses ini adalah petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat suatu keputusan.

2.2     Hipotesis
                        Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
H0 : Kualitas produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor merk Honda Beat secara simultan.
H1 : Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor merk Honda Beat secara parsial.



















BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1     Tempat dan Waktu Penelitian
           Penelitian ini berlokasi di Shoroom Honda Wilayah Depok Cabang Margonda Raya, dan Kelapa 2  . hal ini karena disesuaikan dengan judul  penelitian yang akan di lakukan . Waktu penelitian di lakukan selama 1 minggu . dari tanggal 6 Juni 2016 – 11 Juni 2016 .
3.2     Metode Penelitian
          3.2.1    Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sepeda motor Honda Beat di Kota Depok
             3.2.2   Metode Pengumpulan Data
Tahapan yang dilakukan dalam membuat penulisan ilmiah ini adalah :
1.      Metode kepustakaan, metode ini merupakan pengumpulan data dengan cara membaca atau mengutip yang berasal dari buku, jurnal atau tulisan-tulisan yang relevan terhadap penelitian. Dari bahyan-bahan tersebut, diambil teori-teori yang dapat dijadikan landasan untuk menganalisa masalah yang ditemukan dalam penelitian.
2.      Metode kuesioner online, yaitu metode penyebaran kuesioner yang dilakukan dengan menggunakan bantuan media online
            3.2.3     Alat Analisis yang Digunakan
        Alat analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu data dpat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan.  Teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan teknik paling banyak digunakan, menurut Sugyono (2002:124).
2.      Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dugunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data  menunjukan tingkat ketepatan tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu, menurut Sugiyono (2002:172).
3.      Skala Likert
Skala Likert menurut Djaali (2008:28) ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena.
4.      Analisis Jalur
Analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis korelasi, yang dibangun dari
diagram jalur yang dihipotesiskan oleh peneliti dalam menjelaskan mekanisme hubungan kuasal antavariabel dengan cara menguraikan koefisien korelasi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung. Selain dari pada itu analisis jalur dapat dikatakan sebagai analisis regresi linier dengan variabel-variabel yang dibakukan. Oleh karena itu, koefisien jalur pada dasarnya merupakan koefisien beta atau koefisien regresi baku. Diagram jalur yang dibangun oleh peneliti haruslah mempunyai dasar pertimbangan teoritis yang benar serta pengetahuan logis yang dapat dipertanggungjawabkan.

3.3     Instrumen Penelitian
          Dalam Penelitian ini yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri.
3.4     Analisis Data
            Data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa data primer. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi. Data primer dapat berupa kuesioner, kelompok fokus, dan panel atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.





DAFTAR PUSTAKA