1.
Pengertian komunikasi
komunikasi adalah "suatu proses
dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.[butuh rujukan] Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.[butuh rujukan] Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
2.
Unsur-unsur komunikasi
Unsur-unsur penting dalam komunikasi adalah
dengan adanya : sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik.
1.
Sumber
Adalah pembuat atau pengirim informasi.
Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi
bisa juga dalam kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa
disebut juga komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau
decoder.
2.
Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau
melalui media komunikasi.
3.
Media.
Media yang dimaksud di sini adalah alat
yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4.
Penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran
pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau
lebih. Penerima biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut
audience atau receiver.
5.
Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara
apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap dan
tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982)
6.
Umpan Balik.
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari
penerima setelah memperoleh pesan yang diterima.
3.
Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi
Dalam menyalurkan
solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun
si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil
seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik
yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar
mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam
prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang
tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
·
ide (gagasan) => Si Sender
Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender
disampaikan dalam kata-kata.
·
Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis,
mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
·
Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya
perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
·
Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si
sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
·
Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima
berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok
inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi
kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
4.
Hambatan-hambatan komunikasi
1. Hambatan fisik
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.
2. Hambatan
kepribadian
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini adalah pria rupawan.
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini adalah pria rupawan.
3. Hambatan
usia
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
4. Hambatan
budaya
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas.
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas.
5. Hambatan
bahasa
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
6. Hambatan
kecakapan teknologi
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
7. Hambatan
lingkungan alam dan kondisi sekitar.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
5.
Klasifikasi komunikasi dalam
organisasi
1. Dari segi sifatnya :
·
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah
komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka
secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan
ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada
saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah
komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone,
VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan
bicara.
·
Komunukasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang
di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung
dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh
penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat
elektronik, dan lain sebagainya.
·
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
·
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah proses
komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
2.
Dari segi arahnya :
·
Komunikasi keatas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk
seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke bawah, komunikasike atas mengalir dari orang
pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi. Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan
kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
·
Komunikasi kebawah
Mengalir dari orang pada hierarki yang
lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi,
memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
·
Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling
jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para
anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
·
Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain
organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal
yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi
keorganisasian. Misalnya,
komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
·
Komunikasi satu arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada
timbal balik).
·
Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/
saling berkomunikasi.
3.
Dari segi lawannya :
·
komunikasi Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama
banyaknya
Cth:berbicara melalui telepon
·
Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu
kelompok.
Cth: kelompok warga menginterogasi maling.
Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan
kelompok lain.
Cth: debat partai politik.
4.
Dari segi keresmian :
·
Komunikasi formal
Komunikasi yang memperhitungkan tingkat
ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi.
·
Komunikasi informal
Komunikasi informal adalah komunikasi
antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan
atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi .
6.
Factor-faktor perubahan organisasi
1.
Faktor internal :
Merupakan
suatu faktor yang segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana
faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi tersebut
yang bersangkutan.
2. Faktor eksternal :
Merupakan
segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor tersebut antara lain : Politik, Hukum ,
Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.
7.
Proses perubahan
a. Mengadakan Pengkajian :
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan
diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi.
Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara
lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya.
Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang
bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu
menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak
bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan,
perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan
baru yang tidak tersedia sebelumnya.
b. Mengadakan Identifikasi : Yang
perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam
organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi
harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat
dipecahkan dengan tepat.
c. Menetapkan Perubahan : Sebelum
langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan
benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun
strategi untuk mewujudkannya.
d. Melakukan Evaluasi : Untuk
mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu
dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti
berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
8.
Ciri-ciri pengembangan organisasi
Ø
Strategi terencana
Ø
Menekankan cara-cara baru m eningkatkan kinerja
Ø
Mengandung nilai humanistic
Ø
Menggunakan pendekatan komitmen
Ø
Menggunakan pendekatan ilmiah
Ø
Karakteristik pengembangan organisasi :
Ø
Perubahan yang direncanakan
Ø
Perubahan komprehensif
Ø
Perubahan jangka panjang
Ø
Tekanan pada kelompok-kelompok kerja
Ø
Partisipasi pengantar perubahan
Ø
Manajemen kolaboratif
Ø
Tekanan pada intervensi dan riset kegiatan
9.
Metode pengembangan organisasi
1. METODE PENGEMBANGAN PERILAKU
1. PROGRAM GERADI MANAJEMEN
Program yang mengkombinasikan pelatihan
kepemimpinan dan latihan pengembangan kelompok.
2. PEMBINAAN TIM
Suatu tehnik manajemen yg mencakupkan
sejumlah metode spesifik untuk
membentuk kerja tim yang efektif, baik didalam maupun di antara kelompok kerja.
3. PERENCANAAN KEHIDUPAN
Suatu metode pengembangan yg mendorong dan
memungkinkan orang orang memainkan
peran aktif dalam memadukan karier dan
aktivitas kehidupan mereka kearah hasil yang memuaskan
4. PELATIHAN KEPEKAAN
Metode yang diterapkan secara luas untuk
membantu orang orang mempelajari cara
peningkatan ketrampilan antar pribadi mereka.
2. METODE PENGEMBANGAN STRUKTUR
1. MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN/MANAJEMEN
BY OBJECTIVE (MBO)
Membantu menyediakan wewenang lebih besar
bagi setiap orang untuk menentukan
tujuan pekerjaan mereka
2. SISTEM 4
Merupakan pendekatan yg diterapkan secara
luas untuk mengembangkan karakteristik
desain organik dalam suatu organisasi
3. TEKNOLOGI DESAIN MAPS(multivariate analysis)
Metode mendesain organisasi berdasarkan
hubungan yg dipandang perlu untuk
melaksankan tugas individu
10.
Pengertian kepemimpinan
Definisi pemimpin menurut para ahli dan
dalam beberapa kamus modern diantaranya :
1. Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya
Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999)
Menyatakan pemimpin adalah individu manusia
yang diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat
yang ditetapkan.
2. Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku
Organisasi (1983 : 255)
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki
kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
3. Kartini Kartono (1994 . 33)
Pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan disatu
bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa
tujuan.
4. C. N. Cooley (1902)
Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat
dari suatu kecenderungan, dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau
diamati secara cermat akan akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik
pusat.
5. Henry Pratt Faiechild dalam Kartini
Kartono (1994 : 33)
Pemimpin dalam pengertian ialah seorang
yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur,
mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui
prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah
seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya
dan akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
11.
Tipe-tpe kepemimpinan
1. Adaptif
Dalam
keadaan normal, mungkin saja tidak akan ada jawaban yang mudah, tapi setidaknya
akan ada sebuah jawaban. Di saat krisis dan terjadi perubahan di mana-mana,
seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dalam
menjalankan bisnisnya. Seorang pemimpin yang adaptif dapat menyesuaikan diri
dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis, menyesuaikan nilai mereka dengan
perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan mereka untuk dapat ikut
menyesuaikan diri dan mengenali perubahan yang terjadi tanpa mengurangi
kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka. Contoh pemimpin adaptif yang dapat
Anda lihat adalah Sam Palmisano dari IBM, dan Ford’s Alan Mulally.
2. Kecerdasan emosional
Seorang psikolog
Daniel Goleman mengkorelasikan kepemimpinan yang sukses dengan kesadaran akan
perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Pemimpin yang memiliki
kecerdasan emosional sangat bisa mengatur diri mereka sendiri dan hubungan
mereka dengan orang lain, dan mereka juga seringkali merupakan orang yang
sangat hebat dalam mempengaruhi (dalam arti yang baik). Semua orang dapat
berlatih dan belajar untuk bisa cerdas secara emosional.
3. Karismatik
Seorang
pemimpin yang kharismatik dapat mempengaruhi orang lain untuk melewati
kepemimpinan bersama dirinya. Sembilan puluh tahun yang lalu, sosiologis Max
Weber menggambarkan otoritas kharismatik berasal dari karakter yang luar biasa,
pejuang, dan kesucian. Dewasa ini, kharismatik lebih berhubungan dengan
personality seseorang dan tampaknya susah untuk diajarkan. Seorang pemimpin
yang kharismatik dapat menjadi motifator yang hebat dan seringkali membawa
kesuksesan yang luar biasa bagi perusahaannya. Contoh pemimpin yang kharismatik
adalah Theodore Roosevelt.
4. Authentic
Authenticity,
seperti halnya passion, adalah sebuah kata yang sering digunakan. Tapi kata ini
tetap masih terdengar fresh ketika mantan CEO dari Medtronic, Bill George
menggunakan kata ini untuk menggambarkan pemimpin dengan integritas dan
karakter. Itu di tahun 2003, dua tahun setelah runtuhnya Enron dan delapan
tahun sebelum Medtronic, dibawah CEO yang lain, membayar lebih dari dua puluh
tiga juta dollar untuk mengatur klaim untuk membayar kesalahan mereka.
Hal ini menunjukan, seorang pemimipin yang memiliki keaslian, seperti James
Goodnight dari perusahaan software raksasa SAS merupakan seorang bintang dari
keteguhan dan disiplin.
5. “Level 5 leader”
Seperti yang
digambarkan seorang pebisnis hebat Jim Collins, pemimpin level 5 mengejar
tujuan dengan kegigihan seperti seekor singa dan kerendahan hati seperti seekor
domba. Orang seperti ini sangat sulit dicari. Pemimpin seperti ini adalah
pemimpin yang murah hati, bertanggung jawab, dan meletakkan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi. Meskipun banyak entrepreneur yang
dikatakan merupakan pemimpin level 5, yang perlu dilihat apakah mereka bisa
menekan ego mereka sendiri dalam menjalankan perusahaan atau tidak.
6. Mindful leader
Terlalu
banyak pemimpin yang menjalani kepemimpinan mereka berdasarkan pada asumsi lama
dan aturan-aturan yang tidak praktis. Jika pemimpin tersebut memberikan
perhatian pada lingkungan mereka, memperhatikan, menganalisa dan yang paling
penting, mendengarkan orang lain, maka mereka akan menanyakan pertanyaan yang
lebih pintar, dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, dan dapat menjadi
pelajar yang lebih baik. Kesadararan ini akan lebih mudah dilakukan oleh para
pemimpin muda, yang belum tercemar oleh pemikiran-pemikiran lama dan
kebiasaan-kebiasaan lama. Tapi perusahaan raksasa juga seringkali melahirkan
pemimpin-pemimpin yang mindful.
7. Narsisme
Diluar para
pemimpin yang hebat, terdapat juga beberapa pemimpin yang tidak patut dicontoh.
Beberapa diantaranya adalah pemimpin yang terlalu mencintai dirinya sendiri,
atau yang biasa kita kenal dengan nama pemimpin yang narsis. Pemimpin yang
narsis tidak mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak ingin
mengajar, dan tidak suka jika ada pendapat yang berbeda dari pendapat mereka.
Tapi tidak semua pemimpin yang narsis itu buruk. Psikoanalisis Michael Maccoby
menggambarkan satu tipe narsis yang tidak terlalu buruk. Contoh pemimpin
seperti ini adalah Bill Gates dan Andy Grove. Mereka adalah pemimpin yang
visionaris, dan mampu membawa orang-orang mengikuti visi yang mereka buat. Tipe
pemimpin seperti ini ternyata memiliki pendamping yang mampu menutupi
kekurangan mereka, dan tetap menjaga mereka utnuk rendah hati.
8. ”No-excuse” leadership
Kemiliteran
tampaknya merupakan suatu tempat yang memiliki pembelajaran kepemimpinan yang
tinggi dan tidak pernah berakhir. Kepemimpinan yang “no-excuse” merupakan tipe
kepemimpinan yang biasanya terdapat di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini
akan mampu membuat keputusan dengan cepat, bersikap tegas dan keras, dan
menunjukan mental yang kuat. Ini merupakan suatu kebetulan ketika penelitian di
tahun 2006 menunjukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh mantan militer
mengungguli S&P 500, dan pemimpin tersebut bertahan lebih lama dalam
pekerjaan mereka. Contoh pemimpin ini adalah Frederick Smith, mantan angkatan
laut yang menjalankan FedEx selama lebih dari 40 tahun.
9. Menular
Richard
Boyatzis dan Annie McKee menyebutkan bahwa emosi itu menular: Moral seseorang
dapat naik dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin. Pemimpin yang
positif dan bersemangat dapat menularkan hal itu kepada bawahan mereka dan
menularkan antusiasme yang positif dalam perusahaan. Merupakan hal yang penting
untuk diingat bahwa Anda harus dengan cermat menghitung dan merancang
perusahaan Anda, dan seberapa banyak hal itu akan mempengaruhi kehidupan
pribadi Anda. Seorang pemimpin harus mampu memisahkan permasalahan pribadi dari
kehidupan profesional mereka.
10. Melayani
Pemimpin
tipe ini adalah pemimpin yang bersedia untuk melayani bawahannya, tidak
tertutup pada batasan jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk pertama
kali melayani, dan bersedia menjadi contoh agar bawahan mereka dapat bekerja
dengan lebih baik. Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki empati
yang besar, peduli, dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang
pemimpin harus mampu bercerita: tentang dirinya sendiri, tentang perusahaan,
tentang apa yang dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang akan dilakukan
mereka di masa depan. Menceritakan cerita membangkitkan emosi yang tidak dapat
dibantah siapapun juga. Tidak heran, jika tipe pemimpin seperti ini banyak
terdapat dan cocok untuk para entrepreneur, karena para entreprenur membangun sendiri
cerita mereka, dan merekalah yang benar-benar mengerti cerita mereka.
12.
Teori-teori kepemimpinan
1. Teori Great Man dan Teori Big Bang
Dalam teori Great Man dan Big Bang, suatu
kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan yang sudah muncul sejak seseorang
dilahirkan ke dunia.Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini
berasumsi pemimpin bukan diciptakan, tetapi melainkan dilahirkan.
Kekuasaan berada pada sejumlah orang
tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena
keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti
istilah “Asal Raja Menjadi Raja”.
2. Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian /
Trait Theories
Dalam teori ini, seseorang dapat menjadi
pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Dan titik tolak teori ini menyebutkan bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara
fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai
atau ciri kepribadian yang bukan saja
bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
Tetapi, di dalam Teori Sifat, terdapat kelemahan
sebagai berikut : tidak selalu ada relevansi antara sifat-sifat yang dianggap
unggul dengan efektivitas kepemimpinan, situasi dan kondisi tertentu yang
ternyata memerlukan sifat tertentu pula berbeda dari yang lain.
3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
Disebutkan di dalam teori ini, bahwa
keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpina. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak
dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara
membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara
menegur dan memberikan sanksi.
4. Teori Kontingensi atau Teori Situasional
Teori Kontingensi atau Teori Situasional ini
menyebutkan bahwa resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang
memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi. Teori ini berpendapat bhw
tidak ada satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu
organisasi.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar